Rabu, 07 September 2011

Menjarah Hibah Agar Jabatan Tak Hilang
ANta Pramana Cheater - Anta News




Jakarta - Hujan akhir-akhir ini sudah jarang datang. Tapi, bagi sebagian lembaga dan organisasi massa di Banten, hari-hari ini hingga Oktober mendatang justru menjadi musim basah.

Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang akan berlangsung Oktober nanti, mendadak lembaga dan ormas di Banten diguyur hujan uang. Uang hampir Rp 400 miliar dibagi-bagikan kepada mereka dengan mudahnya. Bahkan ada yang sampai disuruh-suruh membuat proposal untuk diberikan uang.

"Di daerah pantura Banten ada beberapa kelompok masyarakat yang diminta mengirimkan proposal bantuan. Padahal selama ini mereka tidak pernah dan tidak butuh bantuan tersebut," kata Kholil Ismail, Ketua Aliansi Masyarakat Peduli Uang Rakyat (AMPUR) kepada detik+.

Hujan uang itu antara lain mengalir dari Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah. Menggandeng Rano Karno, Atut akan kembali maju untuk mempertahankan kursi Banten 1.

Tahun 2011 ini, Pemprov Banten memang memiliki banyak uang untuk dibagi-bagikan sebagai bantuan dan hibah. Pemprov mengalokasikan anggaran sebesar Rp 340, 463 miliar untuk bantuan dana hibah. Sementara untuk bantuan sosial dialokasikan Rp 51 miliar.

Humas Pemprov Banten Komari menjelaskan, bantuan dana hibah tersebut dibagi-bagikan kepada enam kelompok calon penerima bantuan, yaitu; hibah kepada pemerintah, seperti Badan Pusat Statistik (BPS), Komisi Pemilihan Umum (KPU), Pengamanan Pemilukada, dan lain-lain.

Kemudian hibah untuk organisasi kepemudaan dan kemasyarakatan dan Olahraga, seperti Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), KONI, Pramuka, dan lain-lain. Hibah untuk organisasi pendidikan, hibah untuk organisasi keagamaan, hibah untuk organisasi wanita serta hibah untuk kelompok masyarakat atau perorangan seperti yayasan, Dewan Kemakmuran Masjid, dan lain-lain.

Namun ditemukan banyak kejanggalan dalam penggunaan dana hibah tersebut. Indonesia Corruption Watch (ICW) menemukan uang hibah itu mengalir ke sejumlah lembaga yang mempunyai hubungan kerabat dengan Atut. Misalnya, lembaga yang dipimpin anak, suami, menantu, dan ipar sang gubernur.

Dana hibah antara lain mengalir ke Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) sebesar Rp 1,85 miliar. Organisasi ini dipimpin Aden Abdul Khalik yang merupakan adik tiri-ipar Ratu Atut.

Ada pula Tagana Banten pimpinan Andhika Hazrumy, anak Atut, yang menerima Rp 1,75 miliar. Kemudian juga mengalir ke Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayanan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2TP2A) yang kebetulan dipimpinan Ade Rossi, menantu Atut.

P2TP2A tercatat mendapat dana Rp 1,5 miliar. Istri Andika ini juga dapat dana hibah lain sebesar Rp 3 miliar lewat Himpunan Pendidik Anak Usia Dini (HIMPAUDI) Banten.

Bukan hanya adik dan menantu. Suami Atut, yakni Hikmat Tomet, yang merupakan Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah, juga kecipratan Rp 750 juta. Sementara KONI Banten yang diketuai Ady Surya Darma dari Golkar, partai pendukung Atut, mendapat Rp 15 miliar.

"Ini bisa dibilang penjarahan bila dilihat dari aliran dana hibah yang banyak ke kerabat dan keluarga sendiri," kata aktivis ICW Ade Irawan kepada detik+.

Selain masuk ke kantong ormas keluarga Atut sendiri, ICW juga menemukan, ada pengeluaran fiktif dari penyaluran dana hibah tersebut. Dari 30% aliran dana hibah yang diteliti ICW, sebagian ternyata fiktif.

Data ICW, misalnya ada pihak yang mendapat bantuan sekian puluh juta rupiah. Tapi dalam catatan yang ada di Pemprov nilainya lebih dari itu. Bahkan ada yang tercatat menerima, ternyata setelah dicek tidak menerima. "Ini kan laporan fiktif namanya dan ada penyelewengan," jelas Ade.

Dana hibah yang mengalir ke sejumlah lembaga yang dipimpin keluarga dan kolega Atut tidak pelak dicurigai sebagai upaya untuk tujuan pemenangan gubernur Banten ini di Pilkada nanti. "Kecurigaan itu tidak bisa dielakkan. Dan cara seperti ini sering dilakukan incumbent dalam menghadapi Pilkada," terang Ade.

Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) juga mempunyai kecurigaan serupa. Pasalnya, anggaran Belanja Bantuan Sosial dan Hibah Provinsi Banten 2011 mengalami peningkatan anggaran yang sangat drastis.

Dalam anggaran Bantuan Sosial dan Hibah Pemprov Banten pada 2008, tercatat sekitar Rp 105 miliar. Untuk 2009 sebesar Rp 100, 9 miliar, pada 2010 dana bansos dan hibah ini dialokasikan Rp 101,7 miliar. Lantas pada 2011 terjadi lonjakan hampir tiga kali lipatnya, yakni tercatat mencapai Rp 391,46 miliar

"Tahun 2011 belanja hibah dan bansos di Pemprov Banten melonjak hingga 285%. Ini sangat aneh. Apalagi saat ini menjelang Pilkada," jelas Sekjen FITRA Yuna Farhan kepada detik+.

Menurut Farhan, ketidakjelasan kriteria pengalokasian bansos dan hibah berpotensi digunakan incumbent untuk menarik simpati pemilihan atau kampanye dengan menggunakan APBD.

"Pengalokasian hibah dan bansos sangat mungkin diberikan kepada organisasi masyarakat yang notabene menjadi tim pendukung calon incumbent. Ini bisa dibilang penjarahan dan korupsi politik," tukas Yuna.

Kejanggalan dana bansos dan hibah tersebut dilaporkan AMPUR ke Kejati Banten. Tapi hingga kini belum ada proses. Sementara LSM dari Pandeglang, Banten lainnya yakni Aliansi Independen Peduli Publik (ALIPP), melapor ke KPK akhir Agustus lalu. KPK pun memperingatkan kepala daerah agar tidak menyalahgunakan dana hibah. "Gunakan Dana Bantuan Sosial sesuai dengan orang atau organisasi yang berhak menerima bantuan tersebut," tegas Juru Bicara KPK Johan Budi kepada detik+.

Sedangkan ICW melaporkan kejanggalan dana hibah Banten ini ke Kemendagri dan Kemenkeu. Kedua institusi tersebut diminta untuk mengawasi secara ketat anggaran Dana Bantuan Hibah dan Bansos di Pemprov Banten. Supaya tidak disalahgunakan demi Pilkada oleh pasangan Atut-Rano Karno.

Tudingan penyelewengan dana hibah tentu saja dibantah Pemprov Banten. Disebutkan penggunaan dana hibah yang sudah sesuai aturan. "Bantuan dana hibah ini diberikan sesuai dengan Permendagri Nomor 37 Tahun 2010, dan tidak ada yang menyalahi hukum," kata Sekda Banten, Ir. H. Muhadi, MSP dalam rilis yang diterima detik+

Mengenai mengapa penerima hibah banyak lembaga yang dipimpin keluarga dan kerabat Ratu Atut sendiri, Komari menyatakan lembaga tersebut memang layak menerimanya karena memenuhi kriteria untuk mendapat bantuan hibah.

"Terlepas dari siapa yang memimpin, organisasi itu memang layak mendapatkan bantuan karena kiprahnya yang sudah mengakar di masyarakat," kata Komari.
Kamis, 08/09/2011 09:36 WIB
Krisis Utang Eropa Mulai Reda, IHSG Terus Menguat   
Anta Pramana Cheater - Anta News

Foto: Angga/detikFinance
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan reli di hari keempatnya dengan menguat 11 poin. Investor mulai percaya diri setelah krisis utang di eropa sedikit mereda.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah di posisi Rp 8.560 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan kemarin di posisi Rp 8.555 per dolar AS.

Pada perdagangan preopening, IHSG naik tipis 11,759 poin (0,29%) ke level 4.013,192. Sedangkan Indeks LQ 45 menguat tipis 2,918 poin (0,41%) ke level 713,013.

Membuka perdagangan, Kamis (8/9/2011), IHSG menguat tipis 11,464 poin (0,28%) ke level 4.012,897. Indeks LQ 45 naik tipis 2,845 poin (0,40%) ke level 712,940.

Hingga pukul 9.35 waktu JATS, IHSG naik tipis 7,487 poin (0,19%) ke level 4.008,920. Sementara Indeks LQ 45 menguat tipis 1,190 poin (0,17%) ke level 711,285.

Kemarin, IHSG ditutup menguat hingga 111 poin didorong perburuan saham-saham blue chip. Membaiknya bursa-bursa di Asia membantu IHSG parkir di level 4.000.

Menguatnya kembali Wall Street semalam dan bursa-bursa regional pagi ini membawa sentimen positif ke bursa dalam negeri. Sentimen negatif krisis Eropa pun mulai pudar, membuat investor semakin optimistis.

Berikut situasi bursa-bursa di Asia pagi ini:

  • Indeks Komposit Shanghai melesat 45,57 poin (1,84%) ke level 2.516,09.  
  • Indeks Hang Seng turun 171,48 poin (0,86%) ke level 19.876,52.  
  • Indeks Nikkei 225 naik 41,21 poin (0,47%) ke level 8.804,62.  
  • Indeks Straits Times turun tipis 5,11 poin (0,18%) ke level 2.827,02.  

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dibuka melemah di posisi Rp 8.560 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan kemarin di posisi Rp 8.555 per dolar AS.

Sabtu, 03 September 2011

BENERKAH HARI RAYA IDUL FITRI 1432H JATUH PADA HARI RABU






  • HASIL PERHITUNGAN AWAL BULAN SYAWAL 1432 H / 2011 M DI SELURUH INDONESIA PADA SAAT MATAHARI TERBENAM MENURUT SISTEM PERHITUNGAN "ASTRONOMICAL ALMANAC" (ALMANAK ASTRONOMI) DENGAN KETINGGIAN TEMPAT 0 DERAJAT DI ATAS PERMUKAAN AIR LAUT


    1. JAKARTA (Tinggi Hilal) : 1 derajat 11 menit 35 detik = 1,2 derajat.
    Ijtima’ / Konjungsi / New Moon hari Senin Wage, tanggal 29 Agustus 2011 M. pada pukul 10 : 04 WIB ( Pagi Hari )
    Matahari Terbenam pukul 17:54 WIB
    Hilal Terbenam pukul 18:25 WIB
    Lama Hilal di atas ufuk = 8 menit
    Tinggi Hilal di atas ufuq = 1 o 11 ' 35 ''
    Azimuth Matahari = 27 o 21 ' 30 ''
    Azimuth Hilal = 273 o 22 ' 58 ''
    Posisi Hilal = 6 o 18 ' 40 '' di sebelah selatan matahari terbenam
    Cahaya Hilal = 0,30 %
    Umur Hilal = 7 jam 50 menit
    Awal Syawal 1432 H / 2011 M jatuh pada hari Rabu Legi, 31 Agustus 2011 M.


    2. TANJUNG KODOK: 1 derajat 3 menit 34 detik = 1,1 derajat.
    Ijtima’ / Konjungsi / New Moon hari Senin Wage, tanggal 29 Agustus 2011 M. pada pukul 10 : 04 WIB ( Pagi Hari )
    Matahari Terbenam pukul 17:30 WIB
    Hilal Terbenam pukul 17:38 WIB
    Lama Hilal di atas ufuk = 8 menit
    Tinggi Hilal di atas ufuq = 1 o 3 ' 34 ''
    Azimuth Matahari = 279 o 22 ' 1 ''
    Azimuth Hilal = 273 o 29 ' 22 ''
    Posisi Hilal = 6 o 10 ' 31 '' di sebelah selatan matahari terbenam
    Cahaya Hilal = 0,29 %
    Umur Hilal = 7 jam 26 menit
    Awal Syawal 1432 H / 2011 M jatuh pada hari Rabu Legi, 31 Agustus 2011 M.


    3. BANDA ACEH (Tinggi Hilal) : 0 derajat 20 menit 51 detik = 0,3 derajat.
    Ijtima’ / Konjungsi / New Moon hari Senin Wage, tanggal 29 Agustus 2011 M. pada pukul 10 : 04 WIB ( Pagi Hari )
    Matahari Terbenam pukul 18:45 WIB
    Hilal Terbenam pukul 18:50 WIB
    Lama Hilal di atas ufuk = 5 menit
    Tinggi Hilal di atas ufuq = 0 o 20 ' 51 ''
    Azimuth Matahari = 279 o 30 ' 27 ''
    Azimuth Hilal = 272 o 47 ' 53 ''
    Posisi Hilal = 6 o 48 ' 47 '' di sebelah selatan matahari terbenam
    Cahaya Hilal = 0,35 %
    Umur Hilal = 8 jam 41 menit
    Awal Syawal 1432 H / 2011 M jatuh pada hari Rabu Legi, 31 Agustus 2011 M.
    Khairul Anwar: izin copas ya


    4. DENPASAR - BALI (Tinggi Hilal) : 1 derajat 7 menit 46 detik = 1,1 derajat.
    Ijtima’ / Konjungsi / New Moon hari Senin Wage, tanggal 29 Agustus 2011 M. pada pukul 10 : 04 WIB ( Pagi Hari )
    Matahari Terbenam pukul 18:18 WITA
    Hilal Terbenam pukul 18:26 WITA
    Lama Hilal di atas ufuk = 8 menit
    Tinggi Hilal di atas ufuq = 0 o 7 ' 46 ''
    Azimuth Matahari = 279 o 23 ' 3 ''
    Azimuth Hilal = 273 o 37 ' 55 ''
    Posisi Hilal = 6 o 4 ' 44 '' di sebelah selatan matahari terbenam
    Cahaya Hilal = 0,28 %
    Umur Hilal = 8 jam 14 menit
    Awal Syawal 1432 H / 2011 M jatuh pada hari Rabu Legi, 31 Agustus 2011 M.


    5. AMBON (Tinggi Hilal) : 0 derajat 10 menit 22 detik = 0,2 derajat.
    Ijtima’ / Konjungsi / New Moon hari Senin Wage, tanggal 29 Agustus 2011 M. pada pukul 10 : 04 WIB ( Pagi Hari )
    Matahari Terbenam pukul 18:30 WIT
    Hilal Terbenam pukul 18:34 WIT
    Lama Hilal di atas ufuk = 4 menit
    Tinggi Hilal di atas ufuq = 0 o 10 ' 22 ''
    Azimuth Matahari = 279 o 22 ' 50 ''
    Azimuth Hilal = 273 o 32 ' 35 ''
    Posisi Hilal = 5 o 55 ' 26 '' di sebelah selatan matahari terbenam
    Cahaya Hilal = 0,27 %
    Umur Hilal = 8 jam 26 menit
    Awal Syawal 1432 H / 2011 M jatuh pada hari Rabu Legi, 31 Agustus 2011 M.

    Jumat, 02 September 2011

    Sabtu, 03/09/2011 12:47 WIB

    Pintu Air Jebol

    Antisipasi Krisis Air, Prijanto Terapkan Cara Militer foto

    Anta Pramana- Anta News


    Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Prijanto, lolos dari imbas krisis air akibat jebolnya pintu air di Kalimalang, Jakarta Timur. Ia menerapkan cara-cara militer.

    Prijanto berpendapat diperlukan suplai air cadangan untuk mengantisipasi agar musibah ini tidak terulang lagi.

    "Kalau di militer itu, kalau mau menyerang harus ada pasukan pokok dan pasukan cadangan. Untuk suplai air harusnya juga ada cadangan," papar Prijanto membagi tips cara mengantisipasi seret air.

    Hal ini disampaikan Prijanto saat meninjau pintu air Kalimalang, di lokasi Pintu Air Kali Pondok Kelapa, Jalan Raya Kalimalang, Jakarta Timur, Sabtu (3/9/2011).

    "PAM dulu katanya sudah dipersiapkan pipa dari Bekasi. Tetapi mungkin masih dalam tahap perencanaan," lanjut dia.

    Prijanto mengatakan rumahnya tidak mengalami seret air. "Nggak, kita kan pakai air tanah 12 meter. Ya ini cadangan juga," kata mantan Asisten Teritorial KSAD ini.

    "Pakai cara-cara militer ya, Pak?," tanya wartawan lagi.

    "Pola pikir militer," jawab Prijanto singkat sambil melempar senyuman khasnya.

    Polri Harus Segera Lacak SMS Nunun ke Adang

    Sabtu,03/09/2011

    Jakarta - Pengakuan Adang Daradjatun bahwa istrinya Nunun Nurbaetie mengirimkan SMS lebaran bisa menjadi petunjuk pelacakan. Tim dari Mabes Polri diminta tidak sungkan bergerak dan harus segera menangkap Nunun. SMS bisa jadi petunjuk lokasi persembunyian Nunun.

    "SMS Nunun ke Adang sudah bisa dijadikan media untuk melacak jejak Nunun. Bisa dilakukan pelacakan melalui sinyal HP dan ini kan sudah sering dilakukan Polri untuk melacak para pelaku kriminal," kata peneliti Masyarakat Transparansi Indonesia (MTI) Jamil Mubarok saat dihubungi detikcom, Sabtu (3/9/2011).

    Saat ini, lanjut Jamil, tanggung jawab perburuan Nunun juga ada di tangan Polri. Tersangka KPK dalam kasus suap dalam pemilihan DGS BI itu sudah masuk dalam daftar DPO Interpol.

    "Interpol sudah bisa melacak keberadaan Nunun, sudah pasti punya alat itu. Dan kewenangan penuh saat ini berada di tangan Polri untuk membawa pulang Nunun," terang Jamil.

    Adang mengaku menerima SMS ucapan lebaran dari Nunun. Pada Rabu (31/8) lalu, Adang mengaku dikirimi SMS yang berisi ucapan minal aidzin wal faidzin.

    Sebelumnya terkait keberadaan Nunun, KPK menduga Nunun berada di Thailand dan dijaga sejumlah pria bersenjata. "Ada informasi seperti itu, dia dikawal. Tapi kita belum tahu persis. Tidak jelas siapa, militer atau bukan," tutur Ketua KPK Busyro Muqoddas, Senin (25/7) lalu.